Contoh Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

1.Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus

A. Fungsi bahasa secara umum
-          Sebagai alat untuk berekspresi

Contohnya; mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.

Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.

Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

(1)  Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

Contoh fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa . media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah , bahasa Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional.

Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan ragam bahsa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama.Kendala yang harus dihindari balam pemakaiaan bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campuran kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Tentu Hal ini menyebabkan bashasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Contoh dibawah ini  cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik namun  tidak efektif,dan yang tidak benar tetapi efektif.
(1) Berangkat jam berapa Bapak hari ini?
(2) Bersediakah kakak mengantarkan adik berangkat sekolah?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3) Jam berapa Bapak berangkat?
(4) Mau ga Kak, ngantarin adik sekolah?
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak benar.
Oleh karena itu agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” kita harus bisa memilah bahasa yang benar-benar pantas untuk kita ucapkan kepada orang lain, Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku.




Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar


Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan ragam bahsa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama.Kendala yang harus dihindari balam pemakaiaan bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campuran kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Tentu Hal ini menyebabkan bashasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Contoh dibawah ini  cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik namun  tidak efektif,dan yang tidak benar tetapi efektif.
(1) Berangkat jam berapa Bapak hari ini?
(2) Bersediakah kakak mengantarkan adik berangkat sekolah?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3) Jam berapa Bapak berangkat?
(4) Mau ga Kak, ngantarin adik sekolah?
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak benar.
Oleh karena itu agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” kita harus bisa memilah bahasa yang benar-benar pantas untuk kita ucapkan kepada orang lain, Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme